Saat bermain, Naura memegang pipinya.rnrn“Aduh, gigi Naura sakit.”rnrn“Wah, kita periksa ke dokter gigi, yuk!” ajak Bunda.rnrnNaura menggeleng. “Tidak mau!”rnrnBagaimana, ya, supaya Naura mau ke dokter gigi?
Saat bermain, Naura memegang pipinya.rnrn“Aduh, gigi Naura sakit.”rnrn“Wah, kita periksa ke dokter gigi, yuk!” ajak Bunda.rnrnNaura menggeleng. “Tidak mau!”rnrnBagaimana, ya, supaya Naura mau ke dokter gigi?
Saat bermain, Naura memegang pipinya.rnrn“Aduh, gigi Naura sakit.”rnrn“Wah, kita periksa ke dokter gigi, yuk!” ajak Bunda.rnrnNaura menggeleng. “Tidak mau!”rnrnBagaimana, ya, supaya Naura mau ke dokter gigi?
Saat bermain, Naura memegang pipinya.rnrn“Aduh, gigi Naura sakit.”rnrn“Wah, kita periksa ke dokter gigi, yuk!” ajak Bunda.rnrnNaura menggeleng. “Tidak mau!”rnrnBagaimana, ya, supaya Naura mau ke dokter gigi?